BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menyatakan ada 5 (lima) dimensi
kompetensi yang harus dimiliki Kepala Sekolah/Madrasah, yaitu Kompetensi
Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi, dan Kompetensi Sosial. Teknik
pelaksanaan permen diknas tersebut dijabarkan dalam Permendiknas Nomor 28 tahun
2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.
Amanat utama dari Permen Diknas
No. 28/2010 ini terdiri dari 6 hal, yaitu:
1. Penyiapan Calon Kepala sekolah/Madrasah.
Sertifikasi kepala sekolah ini dimulai dari proses lamaran oleh seorang guru,
rekrutmen, seleksi, program penyiapan kepala sekolah, dan dengan proses
perolehan sertifikat kepala sekolah, serta diakhiri dengan uji akseptabilitas.
2. Proses Pengangkatan Kepala Sekolah.
3. Masa Tugas.
4. Pengembangan keprofesian berkelanjutan
(PKB) atau sering disebut continuing professional development (CPD).
5. Penilaian kinerja kepala sekolah atau
sering disebut performance appraisal (PA).
6. Mutasi dan pemberhentian guru sebagai
kepala sekolah/madrasah.
Selanjutnya, Pasal 11
Permendiknas No. 28/2010 menyatakan bahwa:
(1) Pengembangan keprofesian berkelanjutan
meliputi pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap pada dimensi-dimensi
kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
(2) Pengembangan
keprofesian berkelanjutan dilaksanakan melalui pengembangan diri, publikasi
ilmiah, dan/atau karya inovatif.
(3) Pengembangan
keprofesian berkelanjutan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
Direktur Jenderal.
Sejak awal tahun 2011 sampai saat
ini Pusbang Tendik dengan bantuan MCPM-AIBEP-AusAID dan AEPI-SSQ AusAID telah
berhasil menulis, menguji coba Salah satu dari tujuh BPU untuk PKB Tingkat 1
Kepala Sekolah adalah Supervisi akademik
Output
dari kegiatan on the job learning adalah terwujudnya kepala sekolah yang
memiliki kemampuan membuat perencanaan,
melaksanakan,
analisis, dan melakukan tindak lanjut
supervisi akademik,
sehingga bermuara pada peningkatan mutu sekolah.
B.
Tujuan
Tujuan
pelaksanaan on the job learning (OJL) ini adalah untuk meningkatkan kompetensi supervisi
akademik bagi kepala sekolah yang mencakup :
i.
Meningkatkan
Kompetensi Supervisi Akademik yang mencakup penyusunan perencanaan,
pelaksanaan, analisis hasil supervisi akademik, dan tindak lanjut supervisi
akademik.
ii.
Meningkatkan
kwalitas proses pembelajaran yang mencakup; proses pembelajaran di sekolah
meningkat, mennyusun RPP berstandar, melaksanakan pembelajaran yang PAIKEM.
C. Hasil yang
diharapkan
Hasil yang diharafkan dari
Supervisi Akademik melalui on the job learning
(OJL) adalah;
1. Meningkatnya Kompetensi
Supervisi Akademik yang mencakup penyusunan perencanaan, pelaksanaan, analisis
hasil supervisi akademik, dan tindak lanjut supervisi
akademik.
2.
Meningkatnya
kwalitas proses pembelajaran yang mencakup; proses pembelajaran di sekolah,
menyusun RPP berstandar, melaksanakan pembelajaran yang PAIKEM.
BAB II
KONDISI NYATA SEKOLAH
MAGANG
A.
PROFIL SDN 11 DURIAN SEBATANG
SDN 11 Durian Sebatang berlokasi di jalan Pendidikan no. 14 Desa Durian Sebatang kecamatan Seponti yang
terletak di daerah terpencil dan merupakan daerah perbatasan Kabupaten Kayong
Utara bagian utara. Sekolah ini berdiri pada tahun 1998 dengan menggunakan
fasilitas gedung perkantoran Trasmigrasi Paket XI dengan nama SD Persiapan
Paket XI yang kemudian di tahun 2005 di bangun gedung oleh Pemerintah Kabupaten
Ketapang sejumlah 1 ruang kelas dan 1 ruang guru di atas lahan seluas 2550 m2
dan mulai beroperasi sebagai Sekolah Negeri tahun 2005 dengan nama SDN 24
Durian Sebatang, dan seiring waktu
mengalami perubahan nama menjadi SDN 11 Durian Sebatang. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah
harapan bagi warga transmigrasi Paket XI yang berada di Desa Durian dan
sudah mencetak alumni-alumni yang
telah menjadi mahasiswa di UNTAN dan STKIP Pontianak bahkan sudah ada yang
telah menjadi guru kontrak SDN 11 Durian sebatang.
Tahun pelajaran 2012/2013 ini SDN 11 Durian sebatang membina sebanyak 65 siswa yang terbagi ke
dalam 6 rombongan belajar dengan masing-masing 1 rombongan belajar pertingkatan
kelas. Setiap ruang kelas menampung rata-rata sebanyak 11 siswa.
SDN 11 Durian sebatang kini memiliki guru sebagai tenaga pendidik yang cukup memadai. Jumlah guru sebanyak 10
orang dengan rincian 4 guru PNS,1 orang Kepala Sekolah ( PNS ) dan 5 orang non
PNS sedangkan tenaga asministrasi belum
memiliki. Sekolah ini memiliki sarana
dan prasana yang kurang memadai
yaitu memiliki 3 ruang belajar, 1
ruang kepala sekolah, 1 WC guru, 1 WC siswa, dan 1 kantin.
Kinerja SDN 11 Durian sebatang dilihat dari pencapaian delapan standar
pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Standar Isi
SDN 11 Durian sebatang telah memiliki kurikulum sendiri yang dikembangkan
dengan menggunakan panduan yang disusun BSNP dengan mempertim-bangkan karakter
daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan
kebutuhan pembelajaran. Mata pelajaran Budidaya Pertanian adalah mata pelajaran
muatan lokal sekolah yang merupakan kebutuhan sosial masyarakat Desa Durian
Sebatang yang mayoritas bekerja sebagai petani yang ingin melestrasikan bidang pertanian.
Kurikulum sekolah memuat 10 mata pelajaran muatan nasional dan dua mata
pelajaran muatan lokal. Alokasi waktu mata pelajaran Pendidikan Agama, IPS masing-masing 3 jam pelajaran. Mata pelajaran yang diujinasionalkan yaitu
Bahasa Indonesia, dan Matematika 5 Jam Pelajaran sedangkan IPA 4 jam
pelajaran. Mata pelajaran Penjas orkrs dan Seni Budaya dan Ketrampilan
masing-masing 4 jam pelajaran, PKn dan Muluk Masing-masing 2 Jam Pelajaran.
Pengembangan diri memperoleh alokasi waktu ekuivalen dengan 2 jam pelajaran.
Satu jam pelajaran setara 35 menit. Jumlah jam pelajaran perminggu 38 jam
pelajaran per kelas, sehingga total jumlah jam pelajaran tatap muka sebanyak 38
jam pelajaran per rombel ´ 6 rombel = 228 jam pelajaran perminggu.
Program pembelajaran remedial dan pengayaan bagi siswa belum berjalan
secara sistematis sebagaimana mestinya. Bagi siswa yang dinyatakan belum
mencapai nilai ketuntasan minimal dalam pencapaian kompetensi hanya diberikan
kesempatan belajar sendiri indikator-indikator kompetensi yang belum dikuasai
untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti ulangan perbaikan. Pembelajaran
remedial dan pengayaan mestinya dilaksanakan diluar jam pelajaran terjadual
disore hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan tercapainya pelayanan kepada
siswa yang memerlukan penjelasan ulang tentang kompetensi yang belum dikuasai
ataupun yang ingin dikembangkan.
Kegiatan ekstra kurikuler yang disediakan mengacu kepada kebutuhan
pengembangan pribadi siswa. Program kegiatan ektra kurikuler yang disediakan
diantaranya pembinaan kepramukaan, dan sepak bola. Pemenuhan akan kebutuhan
pengembangan pribadi siswa belum dilaksanakan.
2.
Standar Proses
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI),
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan KTSP. Kegiatan
penyusunan dan pengembangkan silabus dilakukan secara mandiri atau berkelompok
oleh guru-guru di sekolah sendiri.
Diakui bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya berasal
dari hasil pemikiran sendiri namun sebahagian masih mencontoh silabus dari
sekolah-sekolah lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan.
Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum membagi ke dalam
bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur (KMTT).
Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun
berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik mata pelajaran
muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya dengan
silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara mandiri.
RPP yang disusun guru sebahagian masih meng-copy paste RPP sekolah lain
dengan beberapa perubahan-perubahan. Namun tentu ada juga beberapa guru yang
telah menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri ataupun kelompok dengan
memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-norma yang
ada dalam masyarakat Desa Durian Sebatang.
Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP
sebagian sudah menggunakan metode yang aktif, inspiratif,kreati,
menyenangkan, menantang dan memotivasi
siswa. Sebahagian guru masih ada yang menggunakan pembelajaran konvensional
dengan model pembelajaran langsung( tidak menggunakan RPP).
Keterbatasan jumlah buku referensi yang dimiliki sekolah mengakibat-kan
terbatasnya sumber belajar dari buku. Kebijakan pelarangan penjualan buku paket
di sekolah dan terbatasnya anggaran pengadaan buku paket sangat merugikan siswa
sendiri. Buku-buku yang disediakan sekolah paling lama bertahan satu atau dua
tahun dimanfaatkan oleh siswa. Umur penggunaan buku-buku paket yang singkat
sangat terkait dengan kepribadian siswa yang senang merusak atau menghilangkan
buku-buku yang dipinjamkan.
Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan proses pembelajaran di kelas,
pengawas, kepala SDN 11 Durian Sebatang,
melakukan supervisi dan evaluasi proses pembelajaran. Hanya saja
kegiatan supervisi belum dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.
Perolehan rata-rata nilai ujian nasional tahun pelajaran 2012/2013 dan tahun
2013/2014 untuk masing-masing mata pelajaran berturut-turut Bahasa Indonesia
6,47 dan 7,62, Matematika 6,41 dan 6,24 serta IPA 7,81 dan 7,95. Kecuali untuk
mata pelajaran Bahasa Indonesia, dapat dikatakan bahwa hasil ini menggambarkan
adanya peningkatan pencapaian kompetensi siswa artinya siswa sudah
memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan
SKL.
Untuk mengembangkan nilai-nilai agama khusunya Islam dan budaya
masyarakat SDN 11 Durian Sebatang melaksanakan kegiatan pesantren kilat setiap
bulan ramadhan bekerja sama dengan pemuka agama setempat. Selain itu, sekolah
membudayakan saling memberi salam setiap bertemu, baik guru ataupun siswa.
4.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah guru yang mencapai 10 orang dan belum memiliki tenaga administrasi
sesuai standar. Guru yang sudah berkualifikasi minimal S1 sebanyak 40 %,
berkualifikasi D-2 sebanyak 20 %, sedangkan
guru yang berkualifikasi SMA sebanyak 40 ( Kontrak Daerah )
Standar kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan SDN 11 Durian
Sebatang belum terukur karena belum ada
hasil penilaian yang mengukur berapa tingkat pencapaian kompetensi
masing-masing.
5.
Standar Sarana dan Prasarana
SDN 11 Durian Sebatang memiliki luas lahan 2250 m2 dengan
jumlah gedung sebanyak 2 unit yang terdiri dari 1 unit gedung dua ruang kelas, dan 1 unit gedung terdiri
dari 1 ruang kelas dan 1 ruang kepala sekolah.
Ruang kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar
sebanyak 3 ruang kelas dengan luas masing-masing 63 m2 per ruang
kelas. Setiap ruang kelas masing-masing memiliki 2 white board , dua
meja dan kursi guru, dan masing-masing satu meja dan kursi untuk kelas 1 dan 2
sedangkan kelas 3 sampai dengan 6 satu meja untuk 2 orang siswa.
Ruang guru berukuran (3 ´ 4) m2 memuat 5 pasang
meja dan kursi guru, 1 papan white board, 1 rak buku, 1 set sound system dan 1 buah jam
dinding.
Ruang kepala sekolah berukuran (3´3)m2
terdapat, 1 rak buku, 1 pasang meja dan kursi kepala sekolah.
6.
Standar Pengelolaan
Visi dan misi serta tujuan pendidikan SDNegeri 11 Durian Sebatang sudah
disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat ataupun pemangku kepentingan
melalui beberapa cara diantaranya menuliskannya ditembok dinding sekolah,
dipasang di blog guru, dan rapat wali murid,Komite, siswa dan guru.
Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun rencana
kerja jangka menengah (RKJM) sudah disosialisasikan kepada warga sekolah.
Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) sudah
disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah belum pernah melakukan pengisian
EDS sehingga RKAS yang disusun masih mengacu pada cara lama namun sudah
mengelompokkan ke dalam delapan standar.
Kegiatan supervisi belum dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
sehingga masih sulit untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan
perbaikan-perbaikan terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa.
Pengumpulan dan penggunaan data belum menggunakan sistem informasi
berbasis ICT program office. Sebagian data dan informasi sekolah belum dapat
diakses melalui telepon, jardiknas Kayong Utara ataupun blog guru.
7.
Standar Pembiayaan
SDN 11 Durian Sebatang mempunyai RKAS namun hanya disusun oleh kepala
sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah. Penyusunan RKAS belum melibatkan
secara langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan,
namun demikian tetap mempertimbangkan usulan-usulannya.
Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah berupa
dana BOS APBN dan BOP. Sekolah sudah mulai mampu untuk mencari sumber keuangan
lain misalnya dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan
dunia usaha dan industri, hasilnya pembangunan rumah guru 2 unit, dan lapangan
volly.
Penyusunan rencana keuangan sekolah belum dilakukan secara transparan,
efisien dan akuntabel. Laporan keuangan sekolah hanya ditujukan kepada
pemerintah sebagai pemberi dana.
8.
Standar Penilaian Pendidikan
Sebagian guru mata pelajaran sudah menyusun perencanaan penilaian
berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan
oleh masing-masing guru mata pelajaran diinformasikan oleh sebagian guru kepada
siswa diawal pertemuan tatap muka dan sebagiannya menginformasikan KKM sebelum
pelaksanaan setiap ulangan harian.
Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan
akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian nasional. Penilaian
melalui ulangan harian kadang tidak dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah
dibuat oleh sebahagian guru.
Hasil penilaian sebahagian guru pada pelaksanaan ulangan harian ataupun
tugas-tugas pekerjaan rumah ditambahkan informasi berupa komentar dan masukan
untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil penilaian sikap dan akademik
siswa kepada kepala sekolah.
Hasil penilaian dijadikan dasar bagi sebahagian guru sebagai koreksi
untuk melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya.
B. PROFIL
SDN 02 SEPONTI
SDN 02 Seponti berlokasi di jalan Tanjung Pura No. 101 Desa Seponti Jaya kecamatan Seponti Kabupaten
Kayong Utara Provinsi kalimantan Barat Kode Pos 78856 email sekolah
sdn02seponti@yahoo.co.id Sekolah ini berdiri pada tahun 1984 dengan nomor
statistik sekolah 101 610 609 002 dan NPSN 30103945 status sekolah Negeri waktu penyelenggaraan
sekolah pagi dan sudah Terakreditasi B pada tahun 2012.
SDN 02 Seponti memiliki luas lahan
17.700 m2 dengan luas bangunan 580 m2 , luas halaman 800 m2
, luaslapangan olahraga 7.200 m2
dan status tanah milik sekolah ber SKT. SDN 02 Seponti memiliki
9 ruang kelas, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang
perpustakaan, 1 ruang UKS, dan 2 ruang
MCK/WC
Jumlah tenaga guru SDN 02 Seponti mencapai 10 orang guru yang terdiri dari 6 orang guru berkwalifikasi
S-1, 3 orang guru berkwalifikasi D-2, dan 1 orang guru berkwalifikasi SMA (
guru Honorer).
Tenaga kependidikan di SDN 02 Seponti terdiri dari 3 orang yakni 1 orang tenaga administrasi sekolah, 1 orang tenaga
perpustakaan, dan 1 orang tenaga pengurus barang.
Keadaan siswa SDN 02 Seponti di lihat dari tiga tahun terakhir, jumlah
siswa yang mendaftar pada tahun 2010/2011 sebanyak 15 orang, pada tahun 2011/2012 sebangak 16, dan pada tahun
2012/2013 jumlah siswa yang mendaftar sebanyak 9 0rang dan rata-rata di terima
100%. Jika dilihat ddari jumlah keseluruan siswa dari kelas satu sampai dengan
kelas enam pada tahun 2011/2012 sebanyak 197 siswa, dan di tahun 2012/2013
jumlah siswa SDN 02 Seponti sebanyak 92 siswa.
BAB III
PELAKSANAAN
TINDAK KEPEMIMPINAN
A.
Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan
1. Pelaksanaan
Supervisi Akademik
Supervisi akademik
merupakan serangkaian kegiatan membantu
pendidik mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan Supervisi Akademik secara umum dilaksanakan meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, analisis hasil
supervisi akademik dan tindak lanjut supervisi akademik . Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Persiapan
Menyusun Perencanaan
Supervisi Akademik
Kegiatan yang
dilakukan dalam tahap ini adalah;
a. Sosialisasikan supervisi akademik;
Pada tahap ini yang
dilakukukan adalah;
Perencanaan supervisi
akademik di sosialisasikan kepada guru yang akan di supervisi, dalam
sosialisasi tersebut diduatlah kesepakatan waktu bersama guru yang akan
disupervisi.
b. Menyusun instrumen supervisi;
Instrumen yang perlu
di persiapkan dalam tahap ini adalah;
1. tindak lanjut hasil supervisi
2. Intrumen rencana kegiatan pembelajaran
3. Intrumen observasi kelas
4. Intrumen kunjungan kelas pada proses pembelajaran
5. Daftar pertanyaan setelah observasi ( feetback /
pos observasi )
c. Intrumen Menyusun jadwal supervisi;
Berdasarkan diskusi dengan guru-guru
SD Negeri 2 Seponti dan SD Negeri 11 Durian Sebatang, disepakati jadwal
pelaksanaan supervisi akademik adalah sebagai berikut :
hari tanggal : Senin
– Kamis
tanggal : 10 Mei – 23 Mei 2013
tempat : SD Negeri 2 Seponti dan SD Negeri 11 Durian Sebatang (Jadwal supervisi akademik selengkapnya
terlampir)
d. Menentukan guru yang di supervisi
Pada tahap ini yang
dilakukukan adalah;
Penetapan guru yang akan di supervisi di lakukan pada
sosialisasi awal tentang rencana supervisi akademik oleh calon kepala
sekolah kepada guru yang akan di supervisi.
b. Pelaksanaan
Observasi Tahap 1
1. Pra
Obsevasi
Pra-observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta ojl sebelum
melakukan observasi kelas. Pelaksanaan observasi diawali dengan berkonsultasi
dengan kepala sekolah yang secara kebetulan bertepatan dengan jadwal supervisi
kelas kepala sekolah. Setelah konsultasi dengan kepala sekolah maka kepala
sekolah memberikan kesempatan kepada peserta ojl untuk melakukan supervisi.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Penyiapan
instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran
2) Peserta ojl
berkonsultasi dengan guru yunior untuk merencanakan
waktu observasi.
3) Meminta silabus dan
RPP pembelajaran 1 hari sebelum observasi
4) Pengisian instrumen
perencanaan kegiatan pembelajaran
Berdasarkan langkah-langkah diatas maka dapat diketahui hasil
pra-observasi guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran dimana ada beberapa
komponen yang belum dilengkapi seperti komponen metode pembelajaran dan
penentuan sumber belajar yang belum sesuai dengan keadaan di sekolah tersebut.
Dengan demikian saat ini guru junior dalam melaksanakan pembelajaran mencapai
63% dengan klasipikasi nilai cukup.
2. Observasi
Kelas
Setelah melakukan pra observasi sebelumnya maka,
dilanjutkan dengan melaksanakan observasi kelas pada guru junior
di sekolah magang untuk mengetahui kompetensi guru tersebut dalam
meyajikan pembelajaran. Pelaksanaan observasi kelas dilakukan dalam dua tahap atau
dua kali pertemuan di setiap sekolah magang yaitu :
1) Pendahuluan.
Pada bagian ini guru membuka pelajaran dengan kurang
baik dan tidak memberitahukan kompetensi Dasar
atau Tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti guru tampak kurang menguasai
materi dan dalam menjelaskan kepada siswa dengan bahasa yang
kurang baik sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, kegiatan
dilakukan dengan situasi yang ramah, tenang dan nyaman sehingga pengelolaan
kelas tidak terlalu berperan. Metode yang digunakan tidak
terencana seperti tanya jawab, diskusi dan ada beberapa
siswa yang mau maju untuk menjelasakan cara Menghargai
jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan indonesia.
Pada kegiatan pembelajaran nampak ada proses eksplorasi, elaborasi dan
komfirmasi dimana guru juga menyampaikan penilaian ketercapaian tujuan
pembelajaran.
3) Penutup
Pada akhir pembelajaran guru memberikan bimbingan dan
arahan untuk membuat rangkuman hasil pembelajaran tetapi
tidak memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya
dan penutupan kegiatan pembelajaran tidak tepat waktu sebagaimana tertulis di
dalam rencana pembelajaran.
Berdasarkan data pengisian instrumen observasi kelas maka dapat diketahui
tingkat pencapaian kompetensi guru junior tersebut
adalah 64,71% dengan klasifikasi nilai cukup.
3. Analisis Hasil Supervisi Akademik.
Dalam
tahap ini penulis melakukan analisis hasil pelaksanaan supervisi akademik untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan guru yang di supervisi sebagai acuan untuk memberikan umpan balik.
Dalam hal ini, setelah kegiatan supervisi maka supervisor melanjutkan
kegiatanya yaitu dengan melakukan analisis hasil supervisi akademik dengan
menggunakan instrumen yang telah disiapkan sebelumnya, hasilnya sebagaiberikut;
1) Perencanaan
pembelajaran; di dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, tidak
mencantumkan metode pembelajaran yang akan digunakan sehingga metode yang digunakan keluar spontanitas.
2) Pelaksanaan
pembelajaran;
a. Kegiatan
awal, pada kegiatan awal guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
b. Kegiatan
inti ( eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi ) pada tahap ini guru lebih banyak
duduk di kursi guru di depan kelas, guru kurang menguasai materi pembelajaran
sehingga intraksi antar peserta didik kurang optimal.
c. Kegiatan
penutup, pada tahap ini guru tidak menyampaikan materi pembelajaran untuk
pertemuan yang berikutnya dan penggunaan waktu melebihi waktu yang di tetapka
pada rencana pelaksanaan pembelajaran.
3) Penilaian
pembelajaran;
Pada tahap ini di dalam
melakukan penilaian, penggunaan waktu yang telah di rencanakan di dalam RPP.
4. Tindak
Lanjut
Setelah observasi pembelajaran selesai dilaksanakan
observer meminta kesediaan guru tersebut untuk meluangkan waktu dan
mendiskusikan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan sebelumnya. Dalam diskusi tersebut ketika
ditanya ia mengatakan puas dengan hasil pembelajaran yang baru saja dilakukan.
Selanjutnya observer menanyakan
kesulitan dalam pembelajaran guru tersebut mengatakan terkadang ada
pertanyaan siswa yang diluar logika sehingga sulit untuk dijawab.
Dalam hal ini observer menyarankan menggunakan metode diskusi sehingga muncul
berbagai jawaban dari siswa lainnya.
Observasi Tahap II
1. Pra
Obsevasi
Pada observasi kedua dilakukan dengan menggunakan
langkah langkah yang sama dengan observasi tahap I, hanya saja lebih tujukan
kepada perbaikan- perbaikan hasil observasi tahap I
yang sudah pernah dilakukan.
Langkah-langkah
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Penyiapan
instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran
2) Peserta
ojl berkonsultasi dengan guru yunior untuk merencanakan waktu observasi.
3) Meminta
silabus dan RPP pembelajaran 1 hari sebelum observasi
4) Pengisian
instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran
Berdasarkan langkah-langkah diatas maka dapat
diketahui hasil pra-observasi guru junior dalam
merencanakan kegiatan pembelajaran dimana ada beberapa komponen yang sudah
diperbaiki seperti komponen pengisian metode pembelajaran dan
penentuan sumber belajar yang sudah sesuai dengan keadaan di sekolah tersebut.
Dengan demikian saat ini guru junior dalam
melaksanakan admnistrasi pembelajaran mencapai 86% dengan klasipikasi
Baik sekali.
2. Observasi
Kelas
Setelah melakukan pra observasi sebelumnya maka,
dilanjutkan dengan melaksanakan observasi kelas pada guru junior untuk
mengetahui kompetensi guru tersebut dalam meyajikan pembelajaran. Pelaksanaan
observasi kelas dilakukan yaitu :
1)
Pendahuluan.
Pada bagian ini guru membuka pelajaran dengan baik
dan memberitahukan kompetensi yang akan dicapai yaitu
Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia , alokasi waktu 2
x 35 menit.
2)
Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti guru tampak menguasai materi dan
menjelaskan kepada siswa dengan bahasa yang baik sehingga siswa antusias dalam
mengikuti pembelajaran, kegiatan dilakukan dengan situasi yang ramah,
tenang dan nyaman sehingga pengelolaan kelas tidak terlalu berperan. Metode
yang dugunakan sangat bervariasi seperti tanya jawab, diskusi dan ada beberapa
siswa yang mau maju untuk menjelasakan bagaimana menghargai jasa dan
peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Bagian
kegiatan inti ini guru telah menerapkan beberapa saran dari observer sebelumnya.
Pada kegiatan pembelajaran nampak ada proses
eksplorasi, elaborasi dan komfirmasi dimana guru
juga menyampaikan penilaian ketercapaian tujuan pembelajaran dan guru menutup
pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah direncanakan di
dalam RPP.
3)
Penutup
Pada akhir pembelajaran guru tampak memberikan
bimbingan arahan untuk membuat rangkuman hasil pembelajaran dan memberikan
tugas untuk pertemuan berikutnya.
3. Analisis Hasil Supervisi Akademik.
Dalam tahap ini observer melakukan analisis
hasil pelaksanaan supervisi akademik
tahap dua untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan guru yang di supervisi
sebagai acuan untuk memberikan umpan balik. Dalam hal ini, setelah kegiatan
supervisi maka supervisor melanjutkan kegiatanya yaitu dengan melakukan
analisis hasil supervisi akademik dengan menggunakan instrumen yang telah
disiapkan sebelumnya, hasilnya sebagaiberikut;
1) Perencanaan
pembelajaran; guru telah mengerjakan saran yang di sampaikan observer seperti
di dalam perencanaan pembelajaran telah mencantumkan metode pembelajaran.
2) Pelaksanaan
pembelajaran;
a. Kegiatan
awal, pada kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
b. Kegiatan
inti ( eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi ) pada tahap ini guru tampak menguasai materi dan
menjelaskan kepada siswa dengan bahasa yang baik sehingga siswa antusias dalam
mengikuti pembelajaran, kegiatan dilakukan dengan situasi yang ramah, tenang dan nyaman, Metode
yang dugunakan sangat bervariasi , dsan
guru menguasai
materi pembelajaran sehingga intraksi antar peserta didik menjadi optimal.
c. Kegiatan
penutup, pada tahap ini guru memberikan bimbingan arahan
untuk membuat rangkuman hasil pembelajaran dan memberikan tugas untuk pertemuan
berikutnya dan penggunaan waktu sesuai dengan yang di tetapka
pada rencana pelaksanaan pembelajaran.
4. Tindak
Lanjut
Setelah observasi pembelajaran selesai dilaksanakan observer meminta
kesediaan guru tersebut untuk meluangkan waktu dan mendiskusikan kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan
sebelumnya. Dalam diskusi tersebut ketika ditanya ia mengatakan puas
dengan hasil pembelajaran yang baru saja dilakukan.
Selanjutnya observer menanyakan
kesulitan dalam pembelajaran, guru tersebut
mengatakan tidak ada kesulitan. Dalam hal ini
observer menyarankan hendanya anda tetap meningkatkan kompetensi
pedegogik, dan tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik meskipun
sudah tidak di observasi lagi oleh calon kepala sekolah.
B.
Monitoring dan Evaluasi
Dalam proses kegiatan supervisi
akademik di sekolah magang ovserver di monev oleh kepala sekolah. Berdasarkan
hasil monev tersebut adalah;
1.
Dilakukan melalui
mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan,
analisis
dan tindak lanjut.
2.
Menggunakan instrumen
yang relevan
3.
Informasi diperoleh secara lisan atau berdasarkan bukti
dan fakta
4.
Hasil monev diinformasikan kepada
cakep
untuk memperoleh umpan balik
C.
Refleksi
Refleksi dilaksanakan dari tahap
perencanaan sampai dengan monev. Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara
menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah
terkumpul. Dalam penyusunan perencanaan kegiatan supervisi, ovserver
masih mengalami kesulitan dalam susunan perencanaan, namun setelah di
berikan masukan oleh bapak pendamping on the job learnig maka kesulitan mulai
berkurang, sedangkan keberhasilan yang telah di capai dalam kegiatan ini di antaranya, telah
melaksanakan supervisi akademik mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
sampai dengan monitoring evaluasi dengan hasil seperti yang ovserver paparkan
di dalam laporan ini.
D.
Hasil
Perencanaan di susun berdasarkan
kreteria yang ada, dan pada dasarnya kegiatan perencanaan telah terlaksana
dengan baik. Hasil kompetensi calon kepala sekolah yang sudah meningkat yakni
telah meningkatnya Kompetensi Supervisi Akademik yang mencakup penyusunan perencanaan,
pelaksanaan, analisis hasil supervisi akademik, dan tindak lanjut, sedangkan kelemahan atau kekuranganya terletak
pada tahap penyusunan perencanaan dan pelaporan hasil supervisi.
1.
Pelaksanaan Pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ( RTK
a.
Pelaksanaan RTK 1
1)
Persiapan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini
adalah;
Sosialisasikan terhadap guru-guru junior
atau warga sekolah;
tentang kegiatan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran
di sekolah, dalam sosialisasi tersebut dibuatlah kesepakatan bersama guru yang
akan mengikuti kegiatan pengembangan RPP sebagai berikut;
1. Menetapkan jadwal kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan adalah
sebagai berikut :
hari tanggal : Selasa
tanggal : 16
-
7 2013
tempat : SD
Negeri 11 Durian Sebatang (Jadwal selengkapnya terlampir)
2. Menentukan guru yang akan mengikuti kegiatan pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada saat sosialisasi rencana
kegiatan ( daftar peserta terlampir)
3.
Menyiapkan materi dan struktur
program kegiatan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran
4.
Peserta kegiatan pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran adalah guru-guru SD Negeri 11 Durian sebatang, jumlah peserta 9
orang
5.
Narasumber; calon kepala sekolah magang.
6.
Menyiapkan bahan materi pengembangan RPP
2)
Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan proses pengembangan
rencana pelaksanaan pembelajaran, calon kepala sekolah di sini sebagai
narasumber sedangkan pesertanya adalah guru-guru SD Negeri 11 Durian Sebatang. Di sini calon kepala sekolah
memberikan penjelasan tentang definisi RPP, prinsip-prinsip pengembangan
RPP, komponen-komponen RPP, manfaat RPP, dan penerapan pelaksanaan
pembelajaran. Dalam kegiatan ini peserta/guru dibagikan lembar copy materi yang
di sampaikan oleh calon kepala sekolah, setelah penjelasan di perkirakan cukup,
maka peserta/guru di beritugas untuk mengkaji RPP model yang di berikan oleh
calon kepala sekolah kepada peserta/guru, dengan menggunakan intrumen yang
telah di siapkan oleh calon kepala sekolah. Dari hasil kajian RPP tersebut
selanjutnya di analisis bersama-sama oleh calon kepala sekolah dan guru.
Kemudian berikutnya peserta/guru di beri tugas untuk merancang sendiri RPP
dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan silabus yang telah di tentukan
calon kepala sekolah, untuk mengetahui kepastian penyerapan atau penguasaan
peserta/guru dalam mengembangkan RPP.
3)
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi di lakukan oleh
guru senior dalam halini adalah Ibu
Soimah S.pd.I
Berdasarkan hasil monev tersebut adalah;
1.
Dilakukan melalui
mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan,
analisis
dan tindak lanjut.
2.
Di sampaikan dengan menggunakan
materi dan
instrumen yang relevan
3.
Informasi diperoleh secara lisan atau berdasarkan bukti
dan fakta
4.
Hasil monev diinformasikan kepada
cakep
untuk memperoleh umpan balik.
4)
Refleksi
Kegiatan pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan
dari tahap perencanaan sampai dengan monev. Tahapan ini dimaksudkan untuk
mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang
telah terkumpul. Dalam penyusunan perencanaan kegiatan pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran masih mengalami kesulitan dalam susunan perencanaan,
sedangkan keberhasilan yang telah di
capai dalam kegiatan ini di antaranya, telah melaksanakan pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan
monitoring evaluasi dengan hasil seperti yang calon kepala sekolah paparkan di dalam laporan ini.
5)
Hasil
Meningkatnya
kwalitas proses pembelajaran yang mencakup; proses pembelajaran di sekolah,
guru mampu menyusun RPP berstandar, dan mampu melaksanakan pembelajaran yang
PAIKEM. Yang belum meningkat; menyusun perencanaan kegiatan pengembangan
rencana pembelajaran dan kurangnya
pasilitas yang menunjang untuk pelaksanaan kegiatan pengembangan RPP seperti
media Nfokus sebagai sarana penunjang.
b.
Pelaksanaan RTK II
1)
Persiapan
Pada tahap kedua
dilakukan dengan menggunakan langkah langkah yang sama dengan tahap
pertama, hanya saja lebih tujukan kepada perbaikan- perbaikan hasil kegiatan
pada tahap pertama yang sudah pernah dilakukan
diantarnya;
Kegiatan yang
dilakukan dalam tahap kedua ini adalah;
Mensosialisasikan hasil
kegiatan pertama terhadap guru-guru junior atau warga sekolah yang kemudian
pelaksanaanya sesuai kesepakatan yang telah direncanakan yaitu;
1. jadwal kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan adalah
sebagai berikut :
hari tanggal : sabtu
tanggal : 27
-
7 - 2013
tempat : SD
Negeri 11 Durian Sebatang (Jadwal selengkapnya terlampir)
2. guru yang
akan mengikuti kegiatan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang dilaksanakan pada saat sosialisasi rencana kegiatan ( daftar peserta
terlampir)
3.
persiapkan materi dan struktur
program kegiatan pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran
4.
Peserta kegiatan pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran adalah guru-guru SD Negeri 11 Durian sebatang, jumlah peserta 9
orang
5.
Narasumber; calon kepala sekolah magang.
6.
Menyiapkan bahan materi pengembangan RPP
2)
Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan
proses pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran yang kedua, calon kepala
sekolah di sini tetap sebagai narasumber hanya yang lebih kretif adalah
pesertanya. Di sini calon kepala sekolah memberikan penjelasan ulang tentang
definisi RPP, prinsip-prinsip pengembangan RPP, komponen-komponen RPP,
manfaat RPP, dan penerapan pelaksanaan pembelajaran terkait denggan hasil
pelaksanaan pertama yang hasilnya masih kurang maksimal. Dalam kegiatan ini
peserta/guru lebih di tekankan pada
ketelitian dalam mengkaji RPP yang di
jadikan bahan kajian sehingga guru dapat menemukan kesenjangannya. Dari hasil
kajian RPP tersebut selanjutnya di analisis bersama-sama oleh calon kepala
sekolah dan guru. Kemudian berikutnya peserta/guru di beri tugas untuk
merancang sendiri RPP dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan silabus
yang telah di tentukan calon kepala sekolah, untuk mengetahui kepastian
penyerapan atau penguasaan peserta/guru dalam mengembangkan RPP.
3)
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi di lakukan oleh
guru senior dalam halini adalah Ibu
Soimah S.pd.I
Berdasarkan hasil monev tersebut adalah;
1.
Dilakukan melalui
mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan,
analisis
dan tindak lanjut.
2.
Di sampaikan
dengan menggunakan
materi dan
instrumen yang relevan
3.
Informasi diperoleh secara lisan atau berdasarkan bukti
dan fakta
4.
Hasil monev diinformasikan kepada
cakep
untuk memperoleh
umpan balik
a.
Refleksi
Kegiatan pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan
dari tahap perencanaan sampai dengan monev. Tahapan ini dimaksudkan untuk
mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang
telah terkumpul. Dalam penyusunan perencanaan kegiatan pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran masih mengalami kesulitan dalam susunan perencanaan,
sedangkan keberhasilan yang telah di
capai dalam kegiatan ini di antaranya, telah melaksanakan pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan
monitoring evaluasi dengan hasil seperti yang calon kepala sekolah paparkan di dalam laporan ini.
b.
Hasil
Meningkatnya
kwalitas proses pembelajaran yang mencakup; proses pembelajaran di sekolah,
guru mampu menyusun RPP berstandar, dan mampu melaksanakan pembelajaran yang
PAIKEM. Yang belum meningkat; menyusun perencanaan kegiatan
pengembangan
rencana pembelajaran dan kurangnya
pasilitas yang menunjang untuk pelaksanaan kegiatan pengembangan RPP seperti
media Nfokus sebagai sarana penunjang.
B.
Perangkat Pembelajaran
1.
Silabus
SILABUS
PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD Negeri 11 Durian Sebatang
Mata Pelajaran :
MATEMATIKA 5A
Kelas/Program :
V
Semester :
Ganjil
Alokasi Waktu :
38 x 30 menit
Standar
Kompetensi : 1. Melakukan operasi
hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pokok dan Uraian Materi
|
Pengalaman
Belajar
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi
Waktu
|
Sumber/
Bahan/ Alat
|
||
Jenis
Tagihan
|
Bentuk
Instrumen
|
Contoh
Instrumen
|
||||||
1.1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat
termasuk penggunaan sifat-sifatnya, pembulatan, dan penaksiran
|
Sifat Operasi
hitung bilangan bulat
o Penggunaan sifat komutatif, Asosiatif, dan
Distributif
o Pembulatan bilangan dalam satuan, puluhan,
dan ratusan terdekat
o Menaksir hasil operasi hitung dua bilangan
|
o Memahami sifat operasi komutatif pada
penjumlahan
a + b = b + a
2 + 3 = 3 + 2
5 =
5
o Mengerjakan latihan 1 s.d 14
o Memahami sifat operasi komutatif pada
perkalian
a x b = b x a
2 x 3 = 3 x 2
6 =
6
o Mempelajari contoh Hlm. 5
o Memahami sifat operasi asosiatif pada
penjumlahan
![]()
o Mempelajari contoh Hlm.6
o Memahami sifat operasi asosiatif pada
perkalian
![]()
o Mempelajari contoh Hlm. 7, 8
o Mempelajari sifat distribusi
a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
a x (b – c) = (a x b) – (a x c)
o Membulatkan bilngan ke satuan terdekatnya.
Jika angka per sepuluhannya 1, 2, 3 dan 4 maka dihilangkan. Jika angka per
sepuluhannya 5, 6, 7, 9 maka dibulatkan menjadi 1
o Membulatkan bilngan ke puluhan terdekatnya
o Membulatkan bilangan ke ratusan
terdekatnya.
o Mempelajari cara menaksir hasil
penjumlahan, pemgurangan, perkalian, pembagian
|
o
Menggunakan
sifat komutatif, asosiatif dan distributif untuk melakukan perhitungan secara
efisien
o
Membulatkan
bilangan-bilangan dalam satuan, puluhan, dan ratusan terdekat
o
Menaksir
hasil operasi hitung dua bilangan
|
Tugas
IndVidu
dan
Kelompok
|
Laporan buku
pekerjaan rumah
|
Latihan 1
Hlm.3
Latihan 2
Hlm. 4
Latihan 3
Hlm.5
Latihan4
Hlm.6
Latihan 5
Hlm. 7
Latihan6
Hlm. 9
Latihan7
Hlm. 10
Latihan8.
Hlm. 11
Latihan9
Hlm. 11
Latihan10
Hlm. 13
Latihan11
Hlm. 15
Latihan12
Hlm. 16
Latihan13
Hlm. 17
Latihan14
Hlm. 18
Latihan pengayaan
|
10 jp
|
Sumber:
Buku
MATEMATIKA
5A
Alat:
- Buku
|
2. Renacana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SD Negeri 11 Durian Sebatang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/ I
Pertemuan Ke : 1-5
Alokasi Waktu :
10 x 35 Menit
A.
Standar Kompetensi :
1. Melakukan Operasi Hitung
Bilangan Bulat dalam pemecahan masalah
B.
Kompetensi
Dasar
1.2 Melakukan operasi hitung bilangan bulat
termasuk penggunaan sifat-sifatnya pembulatan dan penaksiran.
C.
Tujuan
Pembelajaran**
Peserta didik dapat :
§ Menggunakan
sifat komutatif, asosiatif dan distributif untuk melakukan perhitungan secara
efisien
§ Membulatkan
bilangan-bilangan dalam satuan, puluhan, dan ratusan terdekat
§ Menaksir hasil
operasi hitung dua bilangan
v Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ),
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence ) dan
Tanggung jawab ( responsibility )
D.
Materi
Ajar
Sifat
Operasi hitung bilangan bulat
§ Penggunaan
sifat komutatif, Asosiatif, dan Distributif
§ Pembulatan
bilangan dalam satuan, puluhan, dan ratusan terdekat
§ Menaksir hasil
operasi hitung dua bilangan
E.
Metode
Pembelajaran
Demonstrasi, Tanya Jawab,
latihan
F.
Langkah-langkah
Pembelajaran :
Pertemuan ke 1-2
§ Kegiatan awal
-
Apresepsi/ Motivasi
-
Mengingatkan kembali tentang macam-macam bilangan bulat yang telah dipelajari pada
kelas sebelumnya
§ Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Siswa dapat Melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan
sifat-sifatnya pembulatan dan penaksiran
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Melakukan percobaan dengan menggunakan kancing berwarna-warni yang dapat
membantu siswa memahami sifat-sifat operasi hitung yang dapat diambil dari
kehidupan sehari-hari, misalnya : 5 kancing Merah + 4 Kancing Putih apakah sama
dengan 4 kancing Putih + 5 Kancing Merah
? (sifat komutatif penjumlahan). Setelah selesai melakukan percobaan dan
ditarik kesimpulan siswa di uji kemampuannya dengan mengerjakan soal latihan.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru
bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
§ Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Guru mengulang kembali kegiatan yang telah dilakukan memberikan kesimpulan
kemudian memberikan pekerjaanrumah dan
menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan ke 3-5
§ Kegiatan awal
-
Apresepsi/ Motivasi
-
Mengingatkan kembali tentang cara membulatkan bilangan
bulat yang telah dipelajari pada kelas sebelumnya
§ Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
- Siswa
dapat Melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan
sifat-sifatnya pembulatan dan penaksiran
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
-
Menjelaskan
cara membulatkan bilangan dan menaksir
dengan menggunakan garis bilangan.
![]() |
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10
![]() |
![]() |
dibulatkan
ke bawah dibulatkan ke atas
- Kemudian
melakukan diskusi mengenai cara mennaksir hasil operasi hitung, setelah itu
siswa diuji leterampilannya dalam, membulatkan dan menaksir hasil operasi
hitung.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
- Guru
bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
-
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
§ Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
- Guru
memberikan kesimpulan mengenai materi yang telah dibahas bersama-sama kemudian
memberikan pekerjaan rumah dan
menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
G.
Alat/Bahan
dan Sumber Belajar
§ Buku Pelajaran
Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5 Erlangga.
§ Kancing Baju
§ White board,
papan tulis, spidol, kapur dan penghapus papan tulis
H.
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
1.
Menggunakan sifat komutatif,
asosiatif dan distributif untuk melakukan perhitungan secara efisien
2.
Membulatkan bilangan-bilangan
dalam satuan, puluhan, dan ratusan terdekat
3.
Menaksir hasil operasi hitung
dua bilangan
|
Tugas IndVidu
dan Kelompok
|
Laporan buku
pekerjaan rumah
|
1.
50 + 17 = …….+…….
2.
–12 X 5 =
…….+……
3.
12 + ( 14
+ 70) = (….+….) + ….
4.
10 X (-19
X 5) = (….+…) + ….
5.
–14 X (15
+ 40) = (….X…,) + (….X….)
dst.
|
Format Kriteria Penilaian
Produk
( hasil diskusi )
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
|
Konsep
|
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
|
4
3
2
1
|
Performansi
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
2.
|
Pengetahuan
Sikap
|
* Pengetahuan
* kadang-kadang
Pengetahuan
* tidak Pengetahuan
* Sikap
* kadang-kadang
Sikap
* tidak Sikap
|
4
2
1
4
2
1
|
Lembar Penilaian
No
|
Nama Siswa
|
Performan
|
Produk
|
Jumlah Skor
|
Nilai
|
|
Pengetahuan
|
Sikap
|
|||||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
|
|
|
|
|
|
|
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor
maksimal ) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat
penilaian KKM maka diadakan Remedial.
Seponti, Juli
2013
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel
Matematika
TRI PARWANTO, S.Pd.SD TRI
PARWANTO, S.Pd.SD
NIP :197011012000111001 NIP
:197011012000111001
3
Bahan ajar
a. Buku Pelajaran
Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5 Erlangga.
b. Kancing Baju
c. White board,
papan tulis, spidol, kapur dan penghapus papan tulis
4
Instrumen Evaluasi
1.
50 + 17 = …….+…….
2.
–12 X 5 = …….+……
3.
12 + ( 14 + 70) = (….+….) + ….
4.
10 X (-19 X 5) = (….+…) + ….
5.
-10 + 2 =
.......+ .........
6.
-20 + ( -11 )
=........+............
7.
(2 + ( -1)) +
3 = ......+ (-1 + 3 )
8.
( 1 + 2 ) +
(-5) = 1 + ( 2 + (.....) )
9.
(-2 + 3) + 4
= -2 + (......+ 4 )
10.
(-6 + 2) +
(-10) = -6 + ( 2 +.....)
C. Kajian
Materi Manajerial
1.
Kajian RKS
Berdasarkan hasil pengisian instrumen
kajian Rencana Kerja Sekolah (RKS)
dan wawancara dengan kepala
sekolah, berikut kami sajikan deskripsi hasil kajian Rencana Kerja Sekolah (RKS) di sekolah magang;
1)
Kondisi di
sekolah;
a) Dasar
hukum ; 1. UU no.20 tahun 2003 psl 51 ayat 1
1. Ppno.19
tahun 2005 psl 53 ayat 1
2. PP
no.17 tahun 2010 psl 51
3. PP
no. 48 tahun 2008
4. Permendiknas
.o. 19 tahu 2007
b) Prinsip-prinsip
penyusunan RKS
1.
Tidak multi tahun
2.
Tidak respon terhadap keadaan bencana
c) Sistematika
penyusunan RKS
1. Tidak ada Pendahuluan;
a. Latar
belakang
b. Tujuan
c. Sasaran
d. Dasar
hukum
e. Sistematika
f. Alur
penyusunan
2. Tidak
ada Identifikasi kondisi sekolah saat ini, dan tidak ada Identifikasi kondisi
a. Menetapkan
tanggung jawab program
b. Program
sekolah
c. Perumusan
kegiatan
3. Tidak ada
Menentukan program dan kegiatan berdasarkan hasil EDS (profil mutu sekolah)
4. Tidak ada format menentukan skala prioritas kegiatan
2.
Kajian Pengelolaan Kurikulum
Berdasarkan
hasil pengisian instrumen analisis dokumen 1, dokumen 2, wawancara dengan
kepala sekolah dan matriks kajian pengelolaan kurikulum, berikut ini saya sajikan
deskripsi hasil kajian pengelolaan kurikulum SD Negeri 11 Durian Sebatang dan SD Negeri
2 Seponti
1. SD Negeri 11 Durian Sebatang
Kurikulum SD Negeri 11 Durian
Sebatang tahun pelajaran 2012/2013 disusun oleh tim pengembang kurikulum yang
dibentuk oleh kepala sekolah. Tim ini bekerja merampungkan kurikulum dengan
menggabungkan dokumen 1 dan dokumen 2. Kurikulum 2012/2013 ditandantangani kepala sekolah, ketua komite dan
kepala dinas pendidikan pemuda dan olahraga kabupaten Kayong Utara namun dokumennya belum di tanda
tangani oleh kepala dinas pendidikan
pemuda dan olahraga kabupaten Kayong
Utara.
Secara umum,
kurikulum SD Negeri 11 durian
sebatang disusun berdasarkan
panduan penyusunan KTSP yang diterbitkan BSNP untuk jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Dokumen I kurikulum disusun dengan kerangka
sebagai berikut:
Surat pengantar
Kata pengantar
Daftar Isi
Lembar Pengesaha
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar Bealakang ( Rasional )
B.
Landasan
C.
Profil Sekolah
BAB II. PRINSIP DAN TUJUAN PENYUSUNAN
KURIKULUM
A.
Prinsip-Prinsip Pengembangan KTS
B.
Tujuan Pengembangan KTSP
BAB III. TUJUAN PENDIDIKAN
A.
Tujuan
Pendidikan Nasional
B.
Visi
C.
Misi
D.
Tujuan Sekolah
SDN 11 Seponti dalam 5 Tahun
BAB IV. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A.
Struktur
Kurikulum
B.
Muatan
Kurikulum
1. Mata Pelajaran
3. Muatan Lokal
4. Kegiatan Pengembangan Diri
5. Pengaturab Beban belajar
6. Ketuntasan Belajar
7. Pendidikan Kecakapan Hidup
8. Pendidikan berbasis keunggulan Lokal dan
Global
9. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
10. Kegiatan Remedi
11. Pengolahan Nilai
BAB V. KALENDER PENDIDIKAN
LAMPIRAN
-
Program
Kerja 3 Tahun
BAB VI. DOKUMEN
II
LAMPIRAN
1. Program
pengajaran
2. Silabus dan RPP Mata Pelajaran
3. SK Tim Penyusun
Daftar Pustaka
Visi “ CERDAS, BERBUDAYA DAN BERTAQWA”
menggambarkan tujuan yang ingin di capai oleh SD Negeri 11 durian Sebatang.
Pada bagian struktur kurikulum yang mengatur tentang jumlah jam pelajaran,
menetapkan kurikulum sekolah memuat 10 mata pelajaran muatan nasional, 2 mata
pelajaran muatan lokal dengan jumlah jam pelajaran 12 jam perminggu.
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI),
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan KTSP. Diakui bahwa
silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya berasal dari hasil
pemikiran sendiri namun sebagian masih mencontoh silabus dan RPP dari
sekolah-sekolah lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan.
Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum membagi ke dalam
bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur (KMTT).
Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun
berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik mata pelajaran
muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya dengan
silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara mandiri, RPP yang disusun guru sebahagian masih meng-copy
paste RPP sekolah lain dengan beberapa perubahan-perubahan. Namun tentu ada
juga beberapa guru yang telah menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri
ataupun kelompok dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa,
nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat Kayong Utara.
Metode pembelajaran yang
dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP sebahagian sudah menggunakan metode
yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi
siswa. Sebahagian guru masih ada yang menggunakan pembelajaran konvensional
dengan model pembelajaran langsung.
2.
SD
Negeri 2 Seponti
Kurikulum SD Negeri
seponti tidak jauh berbeda dengan kurikulum SD Negeri 11 Durian Sebatang.
Kurikulum disusun oleh tim pengembang kurikulum yang dibentuk oleh kepala
sekolah. Tim ini bekerja merampungkan kurikulum dengan menggabungkan dokumen 1
dan dokumen 2. Kurikulum ditandantangani kepala sekolah, ketua komite dan
kepala dinas pendidikan pemuda dan olahraga kabupaten Kayong Utara namun belum
juga di tanda tangani oleh kepala dinas pendidikan pemuda dan olahraga
kabupaten Kayong Utara.
Kurikulum tahun pelajaran
2012/2013 masih terpisah antara dokumen 1 dan dokumen 2. Silabus dan RPP
sebagai lampiran kurikulum masih terpisah-pisah permatapelajaran.
Kurikulum SD Negeri 2
seponti disusun berdasarkan panduan penyusunan KTSP yang diterbitkan BSNP untuk
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dokumen I kurikulum disusun dengan
kerangka sebagai berikut:
Halaman Judul
Halaman Penetapan/Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Visi, Misi, dan Tujuan
BAB II. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Kurikulum
1.
Mata
Pelajaran
2.
Muatan lokal
3.
Kegiatan
Pengembangan Diri
4.
Beban Belajar
5.
Ketuntasan
Belajar
6.
Kenaikan
Kelas
7.
Kelulusan
8.
Pendidikan
Kecakapan Hidup
9.
Pendidikan
Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
BAB III. KALENDER PENDIDIKAN
A. Permulaan Tahun Pelajaran
B. waktu Kegiatan Belajar
C. Kegiatan Tengah Semester
D. Libur sekolah
E. Jadwal Kegiatan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A.
Model Silabus
dan RPP Tematik Kelas I,II, dan III
B.
Model Silabus
dan RPP Kelas IV,V, dan VI
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan
Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan
KTSP. Kegiatan penyusunan dan pengembangkan silabus dilakukan secara mandiri.
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya berasal dari hasil
pemikiran sendiri namun sebahagian masih mencontoh silabus dari sekolah-sekolah
lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan.
Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus
belum membagi ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).
Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran
baik mata pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal.
Seperti halnya dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh
guru-guru secara mandiri, bahkan RPP yang disusun guru sebahagian masih meng-copy
paste RPP sekolah lain dengan beberapa perubahan-perubahan. Namun tentu ada
juga beberapa guru yang telah menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri
ataupun kelompok dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa,
nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat Kayong Utara.
Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam
silabus dan RPP sudah menggunakan metode yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi siswa.
3.
Kajian Pengelolaan Pendidik
Berdasarkan hasil pengisian instrumen
kajian pengelolan pendidik, wawancara dengan kepala sekolah dan matriks kajian
pengelolan pendidik, berikut kami sajikan deskripsi hasil kajian pengelolan
pendidik di sekolah magang;
SD Negeri 2 Seponti kini dipimpin oleh Sukardi S.Pd.SD sebagai
kepala sekolah. Beliau adalah lulusan Perguruan Tinggi Universitas Terbuka Pontianak dan memiliki akta IV . Jumlah guru yang dimiliki sebanyak 10 orang yang terdiri dari 10 guru PNS dan 1 guru
non PNS. Guru PNS terbagi menjadi 1
orang kepala sekolah, 1 orang guru Penjaskes dan 8 orang guru kelas. Kualifikasi pendidikan guru SD
Negeri 2 Seponti dapat
dilihat pada lampiran.
SD Negeri 11 Durian sebatang dipimpin oleh Tri Parwanto S.Pd.SD
sebagai kepala sekolah sejak berdirinya pada tahun 2005. Pendidikan terakhir beliau adalah S-1 PGSD yang di selesaikan pada tahun 2010 pada Universitas Terbuka Pontianak. Jumlah guru yang dimiliki sebanyak 10 orang yang terdiri dari 5 guru PNS dan 5 guru non PNS. Guru PNS
terbagi menjadi 3 guru mata pelajaran dan 1 orang Kepala sekolah. Kualifikasi pendidikan guru SD Negeri 11 Durian sebatang dapat dilihat pada lampiran.
4.
Kajian Pengelolaan Keuangan sekolah
Berdasarkan hasil pengisian instrumen
kajian pengelolaan keuangan sekolah, wawancara dengan bendahara keuangan
sekolah dan matriks kajian pengelolaan keuangan sekolah, berikut kami sajikan
deskripsi hasil kajian pengelolaan keuangan sekolah di sekolah magang.
A. Sumber Keuangan Sekolah
Sumber keuangan sekolah berasal
dari dua sumber yaitu dari: (1) dana bantuan operasional sekolah (BOS) APBN, dan (2) Dana Bantuan Oprasional Pendidikan (BOP). Jumlah dana BOS dan BOP diberikan ke sekolah berdasarkan
jumlah siswa yang dibina Sekolah,
sehingga jumlah dana tersebut berda-beda untuk setiap sekolah, tergantung
jumlah siswa di setiap sekolah atau satuan pendidikan.
B. Penggunaan Dana Sekolah
1) Dana BOS dijadikan sumber keuangan utama oleh
sekolah dan di gunakan sebagai dana
oprasional sekolah.
2) Dana BOP dijadikan sumber keuangan sekolah yang
dapat di gunakan untuk membiayai;
a) Biaya personalia
b) Biaya oprasional penyelenggaraan proses belajar
mengajar dan ketatausahaan
C. Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Sekolah
Laporan keuangan sekolah di buat oleh
bendahara keuangan sekolah dan di sahkan oleh kepala sekolah kemudian laporan
di sampaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara, dimana laporan
berisikan tentang RAPBS, bukti pisik
pengeluaran, buku kas umum, buku kas pembantu, buku pembantu bank, buku
pembantu pajak, dan di lengkapi dengan bukti penyetoran pajak. ( untuk lebih
lengkapnya dapat dilihat pada lampiran dalam matrik kajian pengelolaan keuangan
sekolah )
5.
Kajian TAS
Berdasarkan hasil pengisian instrumen
kajian pembinaan tenaga administrasi sekolah (TAS), wawancara dengan Kepala
sekolah, dan matriks kajian TAS, berikut kami sajikan deskripsi hasil kajian
pembinaan TAS tempat magang di sekolah sendiri dan sekolah lain.
1. SD Negeri 11 Durian sebatang
Empat dimensi kompetensi TAS yang
diharapkan dapat dibina oleh kepala sekolah berdasarkan permendiknas nomor 24
tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah adalah :
a. Dimensi kompetensi kepribadian yang meliputi
kompetensi :
1)
Integritas
dan akhlak mulia
2)
Etos kerja
positif
3)
Pengendalian
diri
4)
Rasa
percaya diri
5)
Fleksibilitas
6)
Teliti
7)
Disiplin
b.
Dimensi kompetensi sosial yang
meliputi kompetensi :
1)
Kerjasama dalam tim
2)
Pelayanan prima
3)
Kesadaran berorganisasi
4)
Berkomunikasi efektif
5)
Membangun hubungan kerja
c. Dimensi kompetensi teknis yang meliputi kompetensi :
1)
Administrasi kepegawaian
2)
Administrasi keuangan
sekolah
3)
Administrasi sarana
prasarana sekolah
4)
Administrasi humas
5)
Administrasi persuratan dan
pengarsipan
6)
Administrasi kesiswaaan
7)
Administrasi kurikulum
8)
Administrasi layanan khusus
9)
Administrasi teknologi
informasi dan komunikasi
d.
Dimensi kompetensi manajerial yang meliputi kompetensi :
1)
Mendukung pengelolaan snp
2)
Menyusun program dan laporan kerja
3)
Mengorganisasikan staf
4)
Mengembangkan staf
5)
Mengambil keputusan
6)
Menciptakan iklim kerja kondusif
7)
Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya
8)
Membina staf
9)
Mengelola konflik
10)
Menyusun laporan
Model pembinaan tenaga administrasi
sekolah pada 4 dimensi kompetensi tersebut belum dapat dilakukan kepala SD Negeri 11 Durian Sebatang di sebabkan karena :
a. Di SD Negeri 11 Durian Sebatang belum memiliki
tenaga administrasi sekolah baik tenaga khusus atau PNS maupun tenaga honorer.
b. Semua kegiatan yang berkaitan dengan administrasi
hampir semua di kerjakan oleh kepala sekolah.
c.
Kepala
sekolah hanya dapat memberikan contoh tauladan melalui
perkataan dan perbuatan.
d.
Memanfaatkan guru yang memiliki kompetensi lebih, untuk membantu pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi.
Berdasarkan hasil bincang-bincang
dengan guru-guru yang ada di sekolah
tersebut dan pengalaman saya mengabdi di SD Negeri 11 Durian sebatang, model pembinaan yang berupa pemberian sanksi dan reward belum
dilakukan kepala sekolah. Bentuk pembinaan dengan pemberian sanksi dapat
dilakukan bagi tenaga administrasi/
guru yang sudah banyak melakukan
pelanggaran-pelanggaran sesuai dengan kode etik, tugas dan fungsinya. Demikian
pula bentuk pembinaan dengan pemberian reward atau penghargaan bagi tenaga
administrasi yang memiliki prestasi supaya mereka lebih semangat dalam
menjalankan tugas-tugas dan fungsinya belum di lakukan dengan alasat tersebut di atas.
2.
SD
Negeri 2 Seponti
Model pembinaan tenaga administrasi
sekolah pada empat dimensi kompetensi TAS yang dilakukan kepala SD Negeri 2 Seponti yaitu :
a.
Melakukan pertemuan dengan
tenaga administrasi sekolah setiap sebulan.
b.
Melakukan pertemuan face to
face dengan TAS yang memerlukan pembinaan khusus.
c.
Memberikan contoh tauladan
melalui perkataan dan perbuatan.
Berdasarkan hasil bincang-bincang
dengan kepala sekolah dan tenaga-tenaga administrasi SD Negeri 2 seponti, model
pembinaan yang berupa pemberian sanksi dan reward belum dilakukan kepala
sekolah. Bentuk pembinaan dengan pemberian sanksi dapat dilakukan bagi tenaga
administrasi yang sudah banyak melakukan pelanggaran-pelanggaran sesuai dengan
kode etik, tugas dan fungsinya. Demikian pula bentuk pembinaan dengan pemberian
reward atau penghargaan bagi tenaga administrasi yang memiliki prestasi supaya
mereka lebih semangat dalam menjalankan tugas-tugas dan fungsinya.
SD Negeri 2 seponti
Memiliki tiga tenaga kependidikan yakni satu orang di
tugaskan oleh kepala sekolah sebagai tenaga khusus administrasi sekolah dan
berlatar belakang pendidikan SMA yang mulai di angkat oleh kepala sekolah mulai
tahun 2007.
6.
Kajian Sistem Monitoring dan Evaluasi
Berdasarkan hasil pengisian instrumen
kajian pelaksanaan monitoring dan evaluasi program kegiatan sekolah, wawancara
dengan kepala sekolah dan guru-guru serta matriks kajian MonEv, berikut kami
sajikan deskripsi hasil kajian pelaksanaan MonEv sekolah tempat magang di
sekolah sendiri dan sekolah lain.
1. SD Negeri 11 Durian sebatang
Kegiatan
monitoring dan evaluasi program SD
Negeri 11 Durian Sebatang dilaksanakan
belum berdasarkan prinsip-prinsip monitoring dan evaluasi program. Kegiatan
monev tidak melalui tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Kegiatan monev
dilaksanakan tanpa ada pembagian tugas dan tanggung jawab, tidak menggunakan instrumen.
Monitoring
dan evaluasi dilakukan hanya dengan mengumpulkan informasi secara lisan atau
berdasarkan bukti dan fakta di lapangan. Hasil monev yang diperoleh kemudian
diinformasikan kepada warga sekolah untuk memperoleh umpan balik.
Model pelaksanaan monev yang dilakukan di sekolah
sangat tergantung kepada kemauan kepala sekolah serta pemahaman terhadap
pelaksanaan monev itu sendiri.
2. SMP Negeri Khusus
Jeneponto
Pelaksanaan
kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan SD Negeri 2 Seponti tidak ada bedanya dengan kegiatan monev di SD Negeri 11 Durian sebatang. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan
belum berdasarkan prinsip-prinsip monitoring dan evaluasi program. Kegiatan
monev tidak melalui tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Kegiatan monev
dilaksanakan tanpa ada pembagian tugas dan tanggungjawab, dan tidak menggunakan instrumen.
Monitoring
dan evaluasi dilakukan hanya dengan mengumpulkan informasi secara lisan atau
berdasarkan bukti dan fakta di lapangan. Hasil monev yang diperoleh kemuadian
diinformasikan kepada warga sekolah untuk memperoleh umpan balik.
- Peningkatan Kompetensi berdasarkan AKPK ( Supervisi Akademik ) yang
kurang,
Apa yang akan calon pelajari di sekolah magang lain?
Untuk menunjang dalam meningkatkan kompetensi supervisi akademik pada diri saya, maka dalam
hal ini, saya akan belajar dari sekolah magang lain tentang implementasi dari
konsep, perencanaan, teknik-teknik supervisi akademik, pelaksanaannya,
tindaklanjunya, dan sampai dengan pelaporannya, untuk lebih memantapkan diri
saya dalam memahami dan mempraktekannya, karna hanya orang-orang yang mau
bekerja keras dan mau mengambil resiko besarlah orang yang akan mencapai
keberhasilan dan tujuan yang ingin di capai.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Diklat Calon Kepala Sekolah yang telah dilaksanakan oleh LPMP Provinsi Kalimantan Barat merupakan program yang sangat berguna untuk meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah sesuai dengan Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah. Salah satu
diantaranya adalah kompetensi supervisi. Supervisi
yang harus dilakukan Kepala Sekolah/Madrasah
adalah supervisi
akademik.
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru
mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan
pembelajaran. Karena kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab
atas keberhasilan pembelajaran di sekolah.
Tujuan akhir dari supervisi akademik adalah meningkatnya kualitas peserta
didik, guru, maupun kepala sekolah demi peningkatan kualitas pendidikan di
sekolah.
B.
Saran Saran
Untuk LPMP Provinsi
Kalimantan
Barat. Diharapkan
program sejenis ini terus dikembangkan karena manfaatnya sudah dapat dirasakan oleh semua Kepala Sekolah yang berimbas pada sekolah-sekolah, sekalipun dengan kondisi waktu yang kurang tepat karena bertepatan menghadapi
UN , UUB dan bulan Ramadhan sehingga sedikit ada kendala dalam melaksanakan
kegiatan, dengan waktu efektif yang terbatas.
Untuk Dinas Pendidikan,Diperlukan kegiatan tindak lanjut
yang berkesinambungan atas kegiatan yang telah dilakukan oleh Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat dalam upaya meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah secara menyeluruh dan
berkelanjutan.
Untuk Sekolah,Diharapkan pelaksanaan kegiatan supervisi akademik dalam On The
Job Learning ini menjadi pemicu bagi sekolah untuk terus peningkatan kualitas pendidikan dan layanan prima, diantaranya melalui kegiatan supervisi akademik.
Untuk Guru,Diharapkan pelaksanaan kegiatan supervisi akademik guru dapat
mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran demi
tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
LAMPIRAN
1.
Matrik RTK
2.
Dokumen yang Relevan
3.
Dokumentasi
Kegiatan
Ijin dunlud ya pak, Saya lagi pusing dapat tugas dari kepsek buat ngrewangi bikin ini. semoga bisa berman faat.
BalasHapusijin copy..trm ksh byk atas bantuannya....
BalasHapusTerma kasih ilmuyang sangat bermanfaat
BalasHapusOJL KS
BalasHapusTerima kasih ya Pak moga jadi amal ibadah.
BalasHapusTerima kasih ya Pak sngat kami butuhkan semoga jadi amal ibadah.
BalasHapuskami akan mengambil lagi yg berikutnya
BalasHapusLUAR BIASA PAK SANGAT MEMBANTU
BalasHapusLUAR BIASA PAK SANGAT MEMBANTU
BalasHapusluar biasa, terima kasih, ini sangat membantu
BalasHapusijin kopy bu. thaks...
BalasHapusijin copy...trkasih dan semga
BalasHapustambah berkah...
Terimakasih, sangat membantu. Barakallah.
BalasHapusSangat bermanfaat, terima kasih, izin copy..
BalasHapus